Tampilkan postingan dengan label geografi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label geografi. Tampilkan semua postingan

Jumat, 02 Desember 2011

Krakatau

TUGAS PENDEKATAN GEOGRAFI
TENTANG LETUSAN KRAKATAU PADA 1883


A.        Pendekatan keruangan

gunung krakatau meletus pada tanggal 27 Agustus 1883a

B.        Pendekatan ekologi

1.      menyebabkan banyak tumbuhan yang lenyap.
2.      Menyebabkan beraneka hewan mati karena tidak sempat menyelamatkan diri
3.      menyebabkan korban jiwa yang tercatat sebanyak 36.417

C.          Pendekatan wilayah

            Letusan Krakatau menyebabkan perubahan iklim global. Dunia sempat gelap selama dua setengah hari akibat debu vulkanis yang menutupiatmosfer. Matahari bersinar redup sampai setahun berikutnya. Hamburan debu tampak di langit Norwegia hingga New York.


            Letusan itu menghancurkan Gunung Danan, Gunung Perbuwatan serta sebagian Gunung Rakata dimana setengah kerucutnya hilang, membuat cekungan selebar 7 km dan sedalam 250 meter. Gelombang laut naik setinggi 40 meter menghancurkan desa-desa dan apa saja yang berada di pesisir pantai.


            Keesokan harinya sampai beberapa hari kemudian, penduduk Jakarta dan Lampung pedalaman tidak lagi melihat matahari. Gelombang Tsunami yang ditimbulkan bahkan merambat hingga ke pantai Hawaii, pantai barat Amerika Tengah dan Semenanjung Arab yang jauhnya 7 ribu kilometer.

D.           Pendekatan historis

            Melihat kawasan Gunung Krakatau di Selat Sunda, para ahli memperkirakan bahwa pada masa purba terdapat gunung yang sangat besar di Selat Sunda yang akhirnya meletus dahsyat yang menyisakan sebuah kaldera (kawah besar) yang disebut Gunung Krakatau Purba, yang merupakan induk dari Gunung Krakatau yang meletus pada 1883. Gunung ini disusun dari bebatuan andesitik.


            Akibat ledakan pada masa purba, tiga perempat tubuh Krakatau Purba hancur menyisakan kaldera (kawah besar) di Selat Sunda. Sisi-sisi atau tepi kawahnya dikenal sebagaiPulau Rakata,Pulau Panjang dan Pulau Sertung, dalam catatan lain disebut sebagai Pulau Rakata, Pulau Rakata Kecil dan Pulau Sertung.


            Pulau Rakata, yang merupakan satu dari tiga pulau sisa Gunung Krakatau Purba kemudian tumbuh sesuai dengan dorongan vulkanik dari dalam perut bumi yang dikenal sebagai Gunung Krakatau (atau Gunung Rakata) yang terbuat dari batuan basaltik. Kemudian, dua gunung api muncul dari tengah kawah, bernama Gunung Danan dan Gunung Perbuwatan yang kemudian menyatu dengan Gunung Rakata yang muncul terlebih dahulu. Persatuan ketiga gunung api inilah yang disebut Gunung Krakatau.


            Gunung Krakatau pernah meletus pada tahun 1680 menghasilkan lava andesitik asam. Lalu pada tahun 1880, Gunung Perbuwatan aktif mengeluarkan lava meskipun tidak meletus. Setelah masa itu, tidak ada lagi aktivitas vulkanis di Krakatau hingga 20 Mei 1883. Pada hari itu, setelah 200 tahun tertidur, terjadi ledakan kecil pada Gunung Krakatau. Itulah tanda-tanda awal bakal terjadinya letusan dahsyat di Selat Sunda. Ledakan kecil ini kemudian disusul dengan letusan-letusan kecil yang puncaknya terjadi pada 26-27 Agustus 1883.

sumber : 
www.wikipedia.org
www.google.com



ini tugas geografi yang aku buat. boleh buat referensi ngerjain tugas. mapel tentang ini aku dapet di kelas X,.. tolong commentnya ya,.. kalo mo nge-follow juga boleh banget. merci..


Laporan Hasil Pengamatan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat

Keraton Yogyakarta ini merupakan pusat pemerintah di Daerah Istemewa Yogyakarta. Keraton ditempati oleh Sri Sultan Hamengku Buwono serta keluarganya.
Kraton Yogyakarta menghadap ke arah utara, dengan halaman depan berupa lapangan yang disebut Alun-Alun Utara.

Lingkungan dalam keraton yang dimulai dari bagian depan hingga bagian belakang secara keseluruhan terdapat 7 buah halaman, yang mana masing-masing dibatasi oleh tembok tingg, dan di dalamnya terdapat bangunan-bangunan, serta beberapa pintu gerbang yang menghubungkan antara halaman yang satu dengan halaman lainnya, disebut regol

BAGIAN-BAGIAN DEPAN KERATON :
1.      Pelataran pagelaran yang merupakan halaman paling depan ini, terletak di sebelah selatan Alun-Alun Lor. Di pelataran ini terdapat beberapa bangunan, antara lain :
a.     Bangsal Pagelaran.
Bangunan ini digunakan untuk pelaksanaan upacara Grebeg yang diselenggarakan 3kali setiap tahunnya.

b.     Bangsal Pemandengan.
Bangunan ini digunakan sebagai tempat hidup bagi Sultan beserta panglima perang, ketika menyaksikan jalannya latihan perang para prajuritnya.

c.     Bangsal Pengapit.
Bangunan ini digunakan sebagai tempat menunggu perintah-perintah dari Sultan dan juga sebagai tempat para senopati perang mengadakan pertemuan.

d.     Bangsal Pengrawit.
Bangunan ini digunakan sebagai tempat Raja melantik patih.
e.     Bangsal Pacikeran.
Bangunan ini sebagai tempat jaga bagi para abdi dalem yang bertugas memberi hukuman kepada para tahanan keraton.


Pada bagian selatan halaman depan ini, terdapat halaman yang struktur tanahnya lebih tinggi dari halaman lainnya, yang disebut SITIHINGGIL.  Sitihinggil terbagi menjadi 2, yakni sitihinggil lor dan sitihinggil kidul.

Bangunan-bangunan di sitihinggil lor adalah :
a.     Bangsal sitihinggil.
Bangunan ini digunakan sebagai tempat penobatan atau pelantikan raja-raja kesultanan Yogyakarta dan juga sebagai tempat diselenggarakannya upacara pasowanan agung.

b.     Bangsal manguntur tangkil.
Bangunan ini digunakan sebagai tampat singgasana raja.

c.     Bangsal witana.
Bangunan ini digunakan untuk menempatkan pusaka-pusaka utama keraton.

d.     Balebang.
Bangunan ini digunakan untuk menyimpan dua perangkat gamelan sekaten yang dibunyikan setiap bulan maulud.

e.     Bale angun-angun.
Bangunan ini digunakan untuk menyimpan pusaka tombak yang bernama Kanjeng Kyai Sura Angun-Angun.

f.        Bangsal kori.
Bangunan ini berfungsi sebagai tempat jaga bagi para abdi dalem yang bertugas menyampaikan permohonan maupun pengaduan rakyat kepada raja.

g.     Tarub agung
Bangunan ini digunakan sebagai ruang tunggu bagi tamu-tamu Sultan.

h.     Regol brojonolo.
Yaitu pintu gerbang yang menghubungkan antara halaman sitihinggil lor dengan halaman kemandungan lor.

Bagian- bagian sitihinggil kidul :
a.     Bangsal sasana hinggil.
Bangunan ini menghadap ke arah selatan terletak di sebelah utara alun-alun kidul.

Laporan Hasil Pengamatan Waduk Gajah Mungkur

Waduk Gajah Mungkur adalah sebuah waduk yang terletak 3 km di selatan Kota kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Perairan danau buatan ini dibuat dengan membendung sungai terpanjang di pulau Jawa yaitu sungai Bengawan Solo.

 Untuk mencapai waduk dari tempat parkir kita harus melewati berbagai arena bermain, seperti kolam renang yang mirip dengan waterboom di Jakarta. Tapi karena ketika kami sampai di waduk sudah menginjak waktu sore hari, jadi kami hanya melihat pemandangan di sekitar waduk Gajah Mungkur.

Di Waduk Gajah Mungkur terdapat banyak batu yang ukurannya cukup besar. Sehingga kami bisa melihat pemandangan yang begitu indah dari atas waduk.

Di sana juga terdapat kapal yang dapat mengangkuti para pengunjung yang ingin berkeliling menikmati indahnya waduk Gajah Mungkur. Tarif yang ditetapkan oleh para “nahkoda” rata-rata Rp. 5000,00 per orang. Perahu tersebut terbuat dari kayu yang diberi sentuhan warna yang sangat menarik. Juga disediakan pelampung bagi pengunjung yang hendak menyewa perahu. Pelampung ini dapat menjamin keselamatan bagi para penumpang perahu atau kapal itu. Dalam satu kapal atau perahu bisa memuat sekitar 15 orang.

Perahu ini melaju tidak terlalu kencang, namun dengan perahu ini kita bisa mengitari setengah dari seluruh Waduk Gajah Mungkur. Ternyata setelah kita mengitari wilayah Gajah Mungkur, banyak panorama layaknya kita sedang berada di laut lepas. Banyak tambak-tambak terbentang di perairan tersebut.

Tambak-tambak milik warga sekitar ini sepertinya menciptakan bau yang tidak sedap bagi penikmat Waduk Gajah Mungkur. Tetapi dengan adanya tambak-tambak ini, warga sekitar banyak yang mendapat pekerjaan baru seperti berjualan ikan baik yang sudah matang maupun yang masih mentah. Sebagian dari pengunjung juga tertarik untuk membeli ikan-ikan tersebut.

Perahu ini mengangkut penumpang selama 15 menit untuk satu kali putaran. Sebagian dari para pemilik perahu tersebut itu merupakan warga sekitar Waduk Gajah Mungkur.

Ada pula taman atau bisa disebut juga lapangan tempat dimana para pengunjung bisa menikmati pemandangan sambil berpiknik. Kebanyakan pengunjung yang membawa makanan dari rumah biasanya menyewa tikar dan membentangkannya di lapangan tersebut. Makanan terasa nikmat karena angin yang berhembus cukup kencang.

Disana ada pula jembatan yang berada di atas Waduk tersebut. Jembatan tersebut dibatasi rantai-rantai yang menggantung. Di bawah jembatan terdapat banyak tiang penyangga jembatan. Tiang-tiang tersebut sangat menarik perhatian banyak pengunjung yang ingin mengabadikan saat-saat mereka berkunjung ke Waduk gajah Mungkur.

Tiang-tiang tersebut menurut kami sudah sangat rapuh. Sehingga pemerintah harus menyediakan anggaran guna memperbaiki kerusakan di Waduk Gajah Mungkur. Karena jika dibiarkan maka Waduk Gajah Mungkur akan mengalami penurunan pengunjung dengan adanya jembatan yang ambruk.

ps: thanks to Krisna Herdian Utami, Luluk Agustin Ratnawati, and Wikipedia

Laporan Hasil pengamatan Museum Karst Pracimantoro

Museum Karst adalah merupakan museum yang berisi koleksi informasi dan contoh batuan kapur (Karst), terletak di Desa Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri . menurut beberapa sumber, museum ini dinilai merupakan museum karst terbesar dan terunik di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Berikut ulasannya.

Untuk mencapai museum, kita harus jalan kaki dari tempat bis diparkir. Tepat di tengah persimpangan jalan terdapat beberapa petugas penjaga loket karcis dan ijin masuk bagi pengunjung. Lalu kita harus berjalan lagi nenuruni jalan yang di sebelah kanannya sudah terluhat gundukan gundukan bukit-bukit batuan Karst. Di puncak salah satu bukit tersebut terdapat gazebo kecil

Dari depan tampak bangunan yang berbentuk prisma, bangunan tersebut menjulang tinggi dan terlihat megah. Tepat di depan banguna tersebut terdapat prasasti penandatanganan pembukaan dan peresmian bangunan tersebut. Bangunan tesebut diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Halaman museum sangat luas, namun juga gersang karena tidak ada pohon yang menaungi tempat tersebut.

Di salah satu bagian halama, terdapat jajaran pedagang kecil yang menjua aneka macam cemilan dan minuman. Di belakang mereka terlihat pemandangan indak bukit batuan Karst yang enjulang dan berwarna coklat keputihan.

Lalu karena suatu hal, kami tidak dapat masuk melalui pintu depan. Maka kami masuk melalui bagian belakang Museum.  Kami langsung disambut hawa modern yang menjadi tema bagian dalam Museum. Di sebelah pintu masuk terdapat toilet. Lalu ada tangga untuk naik ke bagian museum. Di ruangan yang luas di lantai bawah terdapat replika daerah sekitar museum, ornamen-oramen manusia purba yang konon tinggal di gua-gua di sekitar museum pada jaman dahulu. Juga terdapat ornamen alat-alat purba yang digunakan manusia purba untuk melangsungkan hidupnya.

Di beberapa bagian dinding di Museum tersebut dtampilkan film pendek tentang penjelasan menenai pemanfaatan Karst, lingkungan sekitar museum, dan kehidupan masyarakat di sekitar museum.

Di salah satu pojok terdapat replika stalagtit dan stalagmit yang benar-benar mirip dengan keadaan aslinya. Juga di pjok yang lain terdapat ornamen yang menggambarkan penjelajahan gua. Ada dua patung berbentuk penjelajah gua. Di depannya ada penjelasan singkat mengenai ornamen tersebut.

Dibagian yang lain terdapat patung kuda nil dan anaknya sedang berada di sebuah kubangan lumpur. Replika tersebut menggambarkan kuda nil dengan ekosistem atau habitat aslinya.

Juga terdapat ornamen atau replika batuan Karst dan contoh baatuan karst yang diambil langsung dari daerah sekitar museum karst. Batuan yang ditampilkan memiliki beragam bentuk, ukuran, warna, dan struktur. Di samping batuan tersebut terdapat replika struktur tanah dan batuan yang menampilkan keadaan daerah karst.

Ada juga tangga menuju lantai atas, akan tetapi kami tidak diperbolehkan untuk menaikinya.

Ada pula berbagai kreasi dan kerajinan yang dibuat oleh masyarakat sekitar karst dan wonogiri. Ada patung gajah mini yang terbuat dari kayu, berbagai hewan-hewan lucu yang juga terbuat dari kayu. Ada pula berbagai hiasan, bentuk-bentuk kendaraan yang terbuat dari kayu dan bahan-bahan lainnya.

Di dekat pintu keluar, ada petugas museum yang berjaga dan menyuguhkan erbagai suvenir yang dapat dibeli oleh pengunjung dengan harga yang cukup terjangakau. Antara lain gantungan kunci, VCD tentang museum karst dan sekitarnya, pin dan berbagai suvenir lain yang disediakan dalam berbagai ukuran. 
Juga terdapat brosur-brosur tentang museum karst.

ps: thanks to Krisna Herdian Utami and Luluk Agustin Ratnawati :D