Jumat, 02 Desember 2011

Laporan Hasil Pengamatan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat

Keraton Yogyakarta ini merupakan pusat pemerintah di Daerah Istemewa Yogyakarta. Keraton ditempati oleh Sri Sultan Hamengku Buwono serta keluarganya.
Kraton Yogyakarta menghadap ke arah utara, dengan halaman depan berupa lapangan yang disebut Alun-Alun Utara.

Lingkungan dalam keraton yang dimulai dari bagian depan hingga bagian belakang secara keseluruhan terdapat 7 buah halaman, yang mana masing-masing dibatasi oleh tembok tingg, dan di dalamnya terdapat bangunan-bangunan, serta beberapa pintu gerbang yang menghubungkan antara halaman yang satu dengan halaman lainnya, disebut regol

BAGIAN-BAGIAN DEPAN KERATON :
1.      Pelataran pagelaran yang merupakan halaman paling depan ini, terletak di sebelah selatan Alun-Alun Lor. Di pelataran ini terdapat beberapa bangunan, antara lain :
a.     Bangsal Pagelaran.
Bangunan ini digunakan untuk pelaksanaan upacara Grebeg yang diselenggarakan 3kali setiap tahunnya.

b.     Bangsal Pemandengan.
Bangunan ini digunakan sebagai tempat hidup bagi Sultan beserta panglima perang, ketika menyaksikan jalannya latihan perang para prajuritnya.

c.     Bangsal Pengapit.
Bangunan ini digunakan sebagai tempat menunggu perintah-perintah dari Sultan dan juga sebagai tempat para senopati perang mengadakan pertemuan.

d.     Bangsal Pengrawit.
Bangunan ini digunakan sebagai tempat Raja melantik patih.
e.     Bangsal Pacikeran.
Bangunan ini sebagai tempat jaga bagi para abdi dalem yang bertugas memberi hukuman kepada para tahanan keraton.


Pada bagian selatan halaman depan ini, terdapat halaman yang struktur tanahnya lebih tinggi dari halaman lainnya, yang disebut SITIHINGGIL.  Sitihinggil terbagi menjadi 2, yakni sitihinggil lor dan sitihinggil kidul.

Bangunan-bangunan di sitihinggil lor adalah :
a.     Bangsal sitihinggil.
Bangunan ini digunakan sebagai tempat penobatan atau pelantikan raja-raja kesultanan Yogyakarta dan juga sebagai tempat diselenggarakannya upacara pasowanan agung.

b.     Bangsal manguntur tangkil.
Bangunan ini digunakan sebagai tampat singgasana raja.

c.     Bangsal witana.
Bangunan ini digunakan untuk menempatkan pusaka-pusaka utama keraton.

d.     Balebang.
Bangunan ini digunakan untuk menyimpan dua perangkat gamelan sekaten yang dibunyikan setiap bulan maulud.

e.     Bale angun-angun.
Bangunan ini digunakan untuk menyimpan pusaka tombak yang bernama Kanjeng Kyai Sura Angun-Angun.

f.        Bangsal kori.
Bangunan ini berfungsi sebagai tempat jaga bagi para abdi dalem yang bertugas menyampaikan permohonan maupun pengaduan rakyat kepada raja.

g.     Tarub agung
Bangunan ini digunakan sebagai ruang tunggu bagi tamu-tamu Sultan.

h.     Regol brojonolo.
Yaitu pintu gerbang yang menghubungkan antara halaman sitihinggil lor dengan halaman kemandungan lor.

Bagian- bagian sitihinggil kidul :
a.     Bangsal sasana hinggil.
Bangunan ini menghadap ke arah selatan terletak di sebelah utara alun-alun kidul.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar