Waduk Gajah Mungkur adalah sebuah waduk yang terletak 3 km di selatan Kota kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Perairan danau buatan ini dibuat dengan membendung sungai terpanjang di pulau Jawa yaitu sungai Bengawan Solo.
Untuk mencapai waduk dari tempat parkir kita harus melewati berbagai arena bermain, seperti kolam renang yang mirip dengan waterboom di Jakarta. Tapi karena ketika kami sampai di waduk sudah menginjak waktu sore hari, jadi kami hanya melihat pemandangan di sekitar waduk Gajah Mungkur.
Di Waduk Gajah Mungkur terdapat banyak batu yang ukurannya cukup besar. Sehingga kami bisa melihat pemandangan yang begitu indah dari atas waduk.
Di sana juga terdapat kapal yang dapat mengangkuti para pengunjung yang ingin berkeliling menikmati indahnya waduk Gajah Mungkur. Tarif yang ditetapkan oleh para “nahkoda” rata-rata Rp. 5000,00 per orang. Perahu tersebut terbuat dari kayu yang diberi sentuhan warna yang sangat menarik. Juga disediakan pelampung bagi pengunjung yang hendak menyewa perahu. Pelampung ini dapat menjamin keselamatan bagi para penumpang perahu atau kapal itu. Dalam satu kapal atau perahu bisa memuat sekitar 15 orang.
Perahu ini melaju tidak terlalu kencang, namun dengan perahu ini kita bisa mengitari setengah dari seluruh Waduk Gajah Mungkur. Ternyata setelah kita mengitari wilayah Gajah Mungkur, banyak panorama layaknya kita sedang berada di laut lepas. Banyak tambak-tambak terbentang di perairan tersebut.
Tambak-tambak milik warga sekitar ini sepertinya menciptakan bau yang tidak sedap bagi penikmat Waduk Gajah Mungkur. Tetapi dengan adanya tambak-tambak ini, warga sekitar banyak yang mendapat pekerjaan baru seperti berjualan ikan baik yang sudah matang maupun yang masih mentah. Sebagian dari pengunjung juga tertarik untuk membeli ikan-ikan tersebut.
Perahu ini mengangkut penumpang selama 15 menit untuk satu kali putaran. Sebagian dari para pemilik perahu tersebut itu merupakan warga sekitar Waduk Gajah Mungkur.
Ada pula taman atau bisa disebut juga lapangan tempat dimana para pengunjung bisa menikmati pemandangan sambil berpiknik. Kebanyakan pengunjung yang membawa makanan dari rumah biasanya menyewa tikar dan membentangkannya di lapangan tersebut. Makanan terasa nikmat karena angin yang berhembus cukup kencang.
Disana ada pula jembatan yang berada di atas Waduk tersebut. Jembatan tersebut dibatasi rantai-rantai yang menggantung. Di bawah jembatan terdapat banyak tiang penyangga jembatan. Tiang-tiang tersebut sangat menarik perhatian banyak pengunjung yang ingin mengabadikan saat-saat mereka berkunjung ke Waduk gajah Mungkur.
Tiang-tiang tersebut menurut kami sudah sangat rapuh. Sehingga pemerintah harus menyediakan anggaran guna memperbaiki kerusakan di Waduk Gajah Mungkur. Karena jika dibiarkan maka Waduk Gajah Mungkur akan mengalami penurunan pengunjung dengan adanya jembatan yang ambruk.
ps: thanks to Krisna Herdian Utami, Luluk Agustin Ratnawati, and Wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar