Kepingan pendar gelas dan piring kaca
Menungguku di rumah
petak tua
Bukan rumahku rumah
ibu rumah siapa siapa
Jam gantung sejak
kala
Mengingatkan saat
saat tak ada
Dentang tujuhbelas
kali katanya
Pada waktu yang bisu
Dan jarum jarum
tanpa rasa
Aku masih patah
patah jatuh
Pada sekedar
menunggumu teringat dan datang
Pada duduk diam dan
tangis tangis sendiri
Pada getaran getaran
hampa siang biru
Pada lari lari kecil
di tempat tanpa pijakan
Pada mu
Aku hilang padamu
Saat sepuluh tujuh
belas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar