Kamis, 20 September 2012

Sepuluh tujuh belas



Kepingan pendar  gelas dan piring kaca
Menungguku di rumah petak tua
Bukan rumahku rumah ibu rumah siapa siapa
Jam gantung sejak kala
Mengingatkan saat saat tak ada
Dentang tujuhbelas kali katanya
Pada waktu yang bisu
Dan jarum jarum tanpa rasa

Aku masih patah patah jatuh
Pada sekedar menunggumu teringat dan datang
Pada duduk diam dan tangis tangis sendiri
Pada getaran getaran hampa siang biru
Pada lari lari kecil di tempat tanpa pijakan
Pada mu
Aku hilang padamu
Saat sepuluh tujuh belas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar