Kamis, 20 September 2012

Buat Biru


Kita hanyalah sebuah tanda tanya besar yang menggantung tinggi
Diatas barisan bukit bukit penuh huruf yang beterbangan
Kita hanyalah kata kata yang tak mampu diucapkan
Yang dipendam rapat rapat untuk dilupakan
Kita hanyalah rona merah pada senja yang dengan cepat
Berganti malam dan tergantikan dengan bintang
Kita hanyalah noda noda pada apa yang kita sebut sebuah karya
Kita hanyalah kesalahan atas apa yang tak bisa dilanjutkan


***

Haruskah aku menunggumu yang menunggunya
Mawar telah berubah warna dan musim telah berubah rasa
Hatiku bukan apa apa yang mati separuhnya
Haruskah kukejar sebuah kita jika tak ada ahirnya
Aku lelah dan kau selalu berpaling

***

Buatku, kamu bukan hanya sekedar hijau dan kuning yang bermetamorfosa membentuk sebuah warna. Bagiku kamu bukanlah sebuah warna yang menggantung di langit sana. Bagiku kamu adalah sebuah tanya. Masih sebuah tanya yang melekat mengering dan tetap disana. Masih seperti saat pertama kulogat namamu pada hujan gerimis senja. Masih seperti saat terakhir kubiaskan bayangmu pada sepulir angin ke puncak cakrawala. Bukanlah sebuah apa.

***

Kelopak krisan putih terlepas dari tangkainya
 Menemuiku yang menyapa angin
 Masih hijau di padang sahara
Saat dandelion merontokkan pulirnya sendiri
 Inikah kerapuhan yang kau ingin aku miliki?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar