Kita hanyalah sebuah
tanda tanya besar yang menggantung tinggi
Diatas barisan bukit
bukit penuh huruf yang beterbangan
Kita hanyalah kata
kata yang tak mampu diucapkan
Yang dipendam rapat
rapat untuk dilupakan
Kita hanyalah rona
merah pada senja yang dengan cepat
Berganti malam dan
tergantikan dengan bintang
Kita hanyalah noda
noda pada apa yang kita sebut sebuah karya
Kita hanyalah
kesalahan atas apa yang tak bisa dilanjutkan
***
Haruskah aku
menunggumu yang menunggunya
Mawar telah berubah
warna dan musim telah berubah rasa
Hatiku bukan apa apa
yang mati separuhnya
Haruskah kukejar
sebuah kita jika tak ada ahirnya
Aku lelah dan kau
selalu berpaling
***
Buatku, kamu bukan
hanya sekedar hijau dan kuning yang bermetamorfosa membentuk sebuah warna.
Bagiku kamu bukanlah sebuah warna yang menggantung di langit sana. Bagiku kamu
adalah sebuah tanya. Masih sebuah tanya yang melekat mengering dan tetap
disana. Masih seperti saat pertama kulogat namamu pada hujan gerimis senja.
Masih seperti saat terakhir kubiaskan bayangmu pada sepulir angin ke puncak
cakrawala. Bukanlah sebuah apa.
***
Kelopak krisan putih
terlepas dari tangkainya
Menemuiku yang menyapa angin
Masih hijau di padang sahara
Saat dandelion
merontokkan pulirnya sendiri
Inikah kerapuhan yang kau ingin aku miliki?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar