Mengeja namamu
lamat-lamat
Kertas buram kubaca
kulogat
Air mataku sendiri
hianat
Jangan berlari
jangan mendekat
Untuk
sepercik kau
Dalam serpih di
malam kasmaran
Angin meniupkan
retakan bulan
Mengaburbaurkan
bayangbayangan
Menyesaki dadaku
sendirian
Sebuah nama masih
takbisa ku eja
Sebuah nama masih
tak bisa ku buka
Sebuah kata masih
tak bisa ku hina
Sebuah kata masih
tak bisa ku lupa
Kaukah itu yang
menari dalam bias warna pelangi
Kaukah itu yang
terdiam tak menepati janji
Kaukah itu yang
membayang warna hari
Kaukah itu yang
memuntahkan tanah mati
Aku masih mati
sembunyi sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar