Kalian sebut ini
nusantara
Kusebut kalian
dengan seribu nama tak utuh yang memaki jalanan merongrong di atas kotaku yang
biru. Dengan seribu bintang jatuh kotaku tak akan runtuh. Dengan satu sebutan
kotaku tak akan utuh. Seribu nama melangsar di jalanan belang menghilangkan
jejak-jejak perhitungan. Aku lari mengejar bayangan nama hitam pucat pasi.
Kalian sebut ini
indonesia
Kusebut kalian
dengan merah pada kuning dalam batas ketidakadilan yang selalu kalian
menangkan. Dengan tanah dan kerikil berhujanan perutku tak lapar. Dengan batu
dan lumpur kotaku tak jadi hilang. Merah pada kuning melenggang berkelok
menarikan cibiran pada kotaku yang berlubang. Aku menggerus bata memuntahkan
merah pada kuning dalam terang hijau.
Kalian sebut ini
tanah air
Kusebut kalian
dengan sebuah guratan pada pena yang merusak tinta akan kertasnya. Dengan
sebuah garis melebur hilang dan tenggelam kotaku tak padam. Dengan sebuah titik
basah kotaku yang berjejak tertutup temaram. Tinta membaur dalam menyelinap
dalam kertas minyak tembus kesialan. Aku hilang dalam ingatan kata-kata yang
mengumpat pelan.
Kalian sebut ini
bumi pertiwi
Kusebut kalian
dengan sandiwara tanpa kata yang diumbar di jalanan becek kotaku. Dengan topeng
emas kehitaman yang melebur dalam gelapnya siang. Dengan permainan emosi yang
meledak di kebisuan kotaku berteriak senyap. Membisu dalam kotak keterasingan
yang perlahan membuka pelan tanpa suara. Aku pergi dari gaungan suara
kesakitan.
Kalian sebut ini
cinta. Kusebut kalian pendusta. Dan kotaku akan tertawa.
06/04/12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar