Masih hujan, sayang.
Masih cerita yang kukenang. Masih tentang rintik yang tak habis mengadu pada
sore ketika kita bukanlah mereka. Masih tentang lantai-lantai kaca yang
membasahi kaki telanjang kita. Masih tentang tertawa tanpa rasa.
Masih ingatkah kau
saat kita berlari bersama mengejar ujung pelangi dan jalan coklat tua. Atau
tentang kata kata yang menggantung pada mimpi kita bersama. Dan tak ada
habisnya rintik hujan sore itu saat kita berbicara pada awan jingga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar