Ada cabang.
Tapi manusia memang hidup dalam keterbatasan.
Tapi manusia memang hidup dalam keterbatasan.
Kita diatur untuk terkotak-kotak.
Berpisah, dipisahkan, memisahkan diri.
Selalu ada batas.
Kita semua tahu tapi tak ada yang peduli.
Selalu ada batas.
Kita semua tahu tapi tak ada yang peduli.
Bukankah setiap batas memang rapuh.
Ada banyak perbedaan antara mimpi dan harapan.
Juga kenyataan dan fakta.
Juga kenyataan dan fakta.
Mimpi adalah memilikimu.
Harapan adalah bersamamu.
Kenyataan adalah kau miliknya.
Dan fakta adalah kita jauh.
Memilikimu.
Ini bukan masalah cinta.
Hanya masalah hati yang ketika semua bicara, harus ada sesuatu yang dipersalahkan.
Atau dibenarkan.
Apakah memang ada sesuatu yang benar dan salah?
Ini bukan masalah cinta.
Hanya masalah hati yang ketika semua bicara, harus ada sesuatu yang dipersalahkan.
Atau dibenarkan.
Apakah memang ada sesuatu yang benar dan salah?
Bersamamu bukan berarti kita bersama dalam satu dimensi ruang dan waktu.
Juga bukan berarti satu dalam segala laku.
I’ll always set you free in whatever you want.
Juga bukan berarti satu dalam segala laku.
I’ll always set you free in whatever you want.
Kau miliknya.
Dan itu kenyataan tak terbantahkan.
Dan itu kenyataan tak terbantahkan.
Kita jauh.
Dan itu fakta.
Dari segi mana dan berapapun, kita memang berbeda.
Bukan sesuatu yang bisa dipersatukan walau dalam kata.
Bukan seperti air dan minyak yang bisa bersatu dalam perumpamaan.
Berbeda itu jauh.
And that’s it.
We’re made to be away.
Dan itu fakta.
Dari segi mana dan berapapun, kita memang berbeda.
Bukan sesuatu yang bisa dipersatukan walau dalam kata.
Bukan seperti air dan minyak yang bisa bersatu dalam perumpamaan.
Berbeda itu jauh.
And that’s it.
We’re made to be away.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar